Kamis, 21 Agustus 2014

Pendidikan Indonesia


Masalah Pendidikan di Indonesia


Peran Pendidikan dalam Pembangunan


Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia unuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Bab ini akan mengkaji mengenai permasalahan pokok pendidikan, dan saling keterkaitan antara pokok tersbut, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya dan masalah-masalah aktual beserta cara penanggulangannya.

Apa jadinya bila pembangunan di Indonesia tidak dibarengi dengan pembangunan di bidang pendidikan?. Walaupun pembangunan fisiknya baik, tetapi apa gunanya bila moral bangsa terpuruk. Jika hal tersebut terjadi, bidang ekonomi akan bermasalah, karena tiap orang akan korupsi. Sehingga lambat laun akan datang hari dimana negara dan bangsa ini hancur. Oleh karena itu, untuk pencegahannya, pendidikan harus dijadikan salah satu prioritas dalam pembangunan negeri ini.

Pemerintah dan Solusi Permasalahan Pendidikan


Mengenai masalah pedidikan, perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten.

Penyelesaian masalah pendidikan tidak semestinya dilakukan secara terpisah-pisah, tetapi harus ditempuh langkah atau tindakan yang sifatnya menyeluruh. Artinya, kita tidak hanya memperhatikan kepada kenaikkan anggaran saja. Sebab percuma saja, jika kualitas Sumber Daya Manusia dan mutu pendidikan di Indonesia masih rendah. Masalah penyelenggaraan Wajib Belajar Sembilan tahun sejatinya masih menjadi PR besar bagi kita. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa banyak di daerah-daerah pinggiran yang tidak memiliki sarana pendidikan yang memadai. Dengan terbengkalainya program wajib belajar sembilan tahun mengakibatkan anak-anak Indonesia masih banyak yang putus sekolah sebelum mereka menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun. Dengan kondisi tersebut, bila tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan, sulit bagi bangsa ini keluar dari masalah-masalah pendidikan yang ada, apalagi bertahan pada kompetisi di era global.

Kondisi ideal dalam bidang pendidikan di Indonesia adalah tiap anak bisa sekolah minimal hingga tingkat SMA tanpa membedakan status karena itulah hak mereka. Namun hal tersebut sangat sulit untuk direalisasikan pada saat ini. Oleh karena itu, setidaknya setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam dunia pendidikan. Jika mencermati permasalahan di atas, terjadi sebuah ketidakadilan antara si kaya dan si miskin. Seolah sekolah hanya milik orang kaya saja sehingga orang yang kekurangan merasa minder untuk bersekolah dan bergaul dengan mereka. Ditambah lagi publikasi dari sekolah mengenai beasiswa sangatlah minim.

Sekolah-sekolah gratis di Indonesia seharusnya memiliki fasilitas yang memadai, staf pengajar yang berkompetensi, kurikulum yang tepat, dan memiliki sistem administrasi dan birokrasi yang baik dan tidak berbelit-belit. Akan tetapi, pada kenyataannya, sekolah-sekolah gratis adalah sekolah yang terdapat di daerah terpencil yang kumuh dan segala sesuatunya tidak dapat menunjang bangku persekolahan sehingga timbul pertanyaan ,”Benarkah sekolah tersebut gratis? Kalaupun iya, ya wajar karena sangat memprihatinkan.”

Penyelenggaraan Pendidikan yang Berkualitas


”Pendidikan bermutu itu mahal”. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah.Untuk masuk TK dan SDN saja saat ini dibutuhkan biaya Rp 500.000, — sampai Rp 1.000.000. Bahkan ada yang memungut di atas Rp 1 juta. Masuk SLTP/SLTA bisa mencapai Rp 1 juta sampai Rp 5 juta.

Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). MBS di Indonesia pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha. Asumsinya, pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih luas. Hasilnya, setelah Komite Sekolah terbentuk, segala pungutan uang kadang berkedok, “sesuai keputusan Komite Sekolah”.

Namun, pada tingkat implementasinya, ia tidak transparan, karena yang dipilih menjadi pengurus dan anggota Komite Sekolah adalah orang-orang dekat dengan Kepala Sekolah. Akibatnya, Komite Sekolah hanya menjadi legitimator kebijakan Kepala Sekolah, dan MBS pun hanya menjadi legitimasi dari pelepasan tanggung jawab negara terhadap permasalahan pendidikan rakyatnya.
Kondisi ini akan lebih buruk dengan adanya RUU tentang Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP). Berubahnya status pendidikan dari milik publik ke bentuk Badan Hukum jelas memiliki konsekuensi ekonomis dan politis amat besar. Dengan perubahan status itu pemerintah secara mudah dapat melemparkan tanggung jawabnya atas pendidikan warganya kepada pemilik badan hukum yang sosoknya tidak jelas. Perguruan Tinggi Negeri pun berubah menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Munculnya BHMN dan MBS adalah beberapa contoh kebijakan pendidikan yang kontroversial. BHMN sendiri berdampak pada melambungnya biaya pendidikan di beberapa Perguruan Tinggi favorit.

Privatisasi dan Swastanisasi Sektor Pendidikan


Privatisasi atau semakin melemahnya peran negara dalam sektor pelayanan publik tak lepas dari tekanan utang dan kebijakan untuk memastikan pembayaran utang. Utang luar negeri Indonesia sebesar 35-40 persen dari APBN setiap tahunnya merupakan faktor pendorong privatisasi pendidikan. Akibatnya, sektor yang menyerap pendanaan besar seperti pendidikan menjadi korban. Dana pendidikan terpotong hingga tinggal 8 persen (Kompas, 10/5/2005).

Dalam APBN 2005 hanya 5,82% yang dialokasikan untuk pendidikan. Bandingkan dengan dana untuk membayar hutang yang menguras 25% belanja dalam APBN (www.kau.or.id). Rencana Pemerintah memprivatisasi pendidikan dilegitimasi melalui sejumlah peraturan, seperti Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, RUU Badan Hukum Pendidikan, Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pendidikan Dasar dan Menengah, dan RPP tentang Wajib Belajar. Penguatan pada privatisasi pendidikan itu, misalnya, terlihat dalam Pasal 53 (1) UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Dalam pasal itu disebutkan, penyelenggara dan/atau satuan pendidikan formal yang didirikan oleh Pemerintah atau masyarakat berbentuk badan hukum pendidikan.

Seperti halnya perusahaan, sekolah dibebaskan mencari modal untuk diinvestasikan dalam operasional pendidikan. Koordinator LSM Education Network for Justice (ENJ), Yanti Mukhtar (Republika, 10/5/2005) menilai bahwa dengan privatisasi pendidikan berarti Pemerintah telah melegitimasi komersialisasi pendidikan dengan menyerahkan tanggung jawab penyelenggaraan pendidikan ke pasar. Dengan begitu, nantinya sekolah memiliki otonomi untuk menentukan sendiri biaya penyelenggaraan pendidikan. Sekolah tentu saja akan mematok biaya setinggi-tingginya untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu. Akibatnya, akses rakyat yang kurang mampu untuk menikmati pendidikan berkualitas akan terbatasi dan masyarakat semakin terkotak-kotak berdasarkan status sosial, antara yang kaya dan miskin.

Hal senada dituturkan pengamat ekonomi Revrisond Bawsir. Menurut dia, privatisasi pendidikan merupakan agenda kapitalisme global yang telah dirancang sejak lama oleh negara-negara donor lewat Bank Dunia. Melalui Rancangan Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP), pemerintah berencana memprivatisasi pendidikan. Semua satuan pendidikan kelak akan menjadi badan hukum pendidikan (BHP) yang wajib mencari sumber dananya sendiri. Hal ini berlaku untuk seluruh sekolah negeri, dari SD hingga perguruan tinggi.

Bagi masyarakat tertentu, beberapa PTN yang sekarang berubah status menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) itu menjadi momok. Jika alasannya bahwa pendidikan bermutu itu harus mahal, maka argumen ini hanya berlaku di Indonesia. Di Jerman, Perancis, Belanda, dan di beberapa negara berkembang lainnya, banyak perguruan tinggi yang bermutu namun biaya pendidikannya rendah. Bahkan beberapa negara ada yang menggratiskan biaya pendidikan.

Pendidikan berkualitas memang tidak mungkin murah, atau tepatnya, tidak harus murah atau gratis. Tetapi persoalannya siapa yang seharusnya membayarnya? Pemerintahlah sebenarnya yang berkewajiban untuk menjamin setiap warganya memperoleh pendidikan dan menjamin akses masyarakat bawah untuk mendapatkan pendidikan bermutu. Akan tetapi, kenyataannya Pemerintah justru ingin berkilah dari tanggung jawab. Padahal keterbatasan dana tidak dapat dijadikan alasan bagi Pemerintah untuk cuci tangan.***

sumber: klik disini

Surga Bagi Pecinta Hello Kitty

Data dan Fakta tentang Hello Kitty

Ada teka-teki “cewek imut manis, tapi berkumis panjang, siapakah dia ?” jawabannya pasti: Hello
Kitty
.
Hello Kitty atau Harō Kiti nama lengkap Kitty White Kiti howaito adalah suatu karakter rekaan yang diluncurkan maskapai Sanrio dari Jepang, disain pertama oleh Yuko Shimizu. Tokoh yang digambarkan sebagai kucing betina khas Jepang bobtail cat dengan simpul pita merah di kuping kirinya. Dipresentasikan pada sekeping koin vinyl, diperkenalkan di Jepang pada tahun 1974 dan kemudian dibawa ke Amerika pada sosok yang diangkat dari budaya Jepang populer.Pada usia (Hello Kitty) ke 36 tahun pada tah tahun 1976. Fantastisnya, pada tahun 2010, Sanrio telah membawa Hello Kitty pada satu fenomena pemasaran yang luarbiasa, yaitu menghasilkan 5 milyar dollar A.S pertahun. Produk ini pertama kali ditujukan bagi kaum gadis belia,tetapi di perjalanan masa, pemasaran Hello Kitty malah meluas dan merambah ke konsumen dewasa, bahkan kaum pria pun ada yang menggemarinya. She can be found on berbagai produk barang dari perlengkapan sekolah sampai asesoris busana. Several Hello Kitty TV series, targeted towards young children, have been produced. Hello Kitty is also the main character at the two Japanese Sanrio theme parks, Harmonyland dan indoor Sanrio Puroland.
Tampilan
Formally in Japanese, “Hello Kitty” refers to the group of related characters, while the main character herself is known as Kitty White (di lidah orang Jepang, ini terucap sebagai Kiti Howaito), atau dengan sayangnya sebagai Kitty-chan ). According to the official character profile, she was born in the pinggiran kota London, Inggris pada tanggal 1 November 1. Tingginya dilukiskan setara lima apel danberatnya setara dengan tiga butir apel. Dia digambarkan sebagai gadis yang cerdas dan murah hati, sangat dekat dengan saudari kembarannya Mimmy. She is good at baking cookies and loves Mama’s homemade apple pie. She likes to collect cute things and her favorite subjects in school are English, musik dan seni
Hello Kitty is portrayed surrounded by a large family who all possess the surname ‘White.’ Saudari kembarnya Mimmy is described as “pemalu dan sangat cewek,” menyukai menjahit dan bermimpi tentang pernikahan. While Hello Kitty wears a bow on her left ear, Mimmy wears hers on the right. Also Hello Kitty’s dresses are normally red, whereas Mimmy’s are normally yellow. Their Papa, George, is described as dependable, humorous but also absent-minded. Sang ibunda, Mary, dilukiskan as a good cook who loves doing housework. Grandpa Anthony likes to tell stories and Grandma Margaret likes sewing.[8] Dear Daniel is Hello Kitty’s childhood friend. His character profile describes him as born in London on May 3 with the real name Daniel Starr. He travelled with his parents and was away from Hello Kitty for a long time. He is portrayed as fashionable and sensitive, good at dancing and playing the piano, with an interest in photography and dreams of being a
celebrity
.[9] Charmmy Kitty is Hello Kitty’s pet, a white Persian. Dia dilukiskan sangat patuh, ramah dan menggemari barang-barang menarik. Lehernya tergantung kunci untuk membuka kotak perhiasan Hello Kitty. Hello Kitty also has a pet hamster named Sugar, who was a gift from Dear Daniel.

sumber: klik disini

Selasa, 19 Agustus 2014

Trik dan Tips Setelah APLIKOM

Tips dan Trik mengikuti Pelatihan APLINET

Disini saya akan memberikan sedikit tips dan trik mengikuti aplinet agar saat pelaksanaan bisa lancar dan mendapat hasil yang bagus.
Tips yaitu :
pertama, sebelum hari H kalian harus Membaca dulu buku Paduan Aplinet yang sudah diberi oleh Universitas, dan tidak ada salahnya mencoba soal-soal yang ada di buku tersebut, setelah itu mempersiapkan dulu peralatan yang mungkin akan dibawa pada saat aplinet, Tidur lebih awal agar bisa bangun pagi, dan tidak telat saat masuk .
Trik :
  1. Pilih tempat duduk yang nyaman dan memungkinkan untuk menerima informasi yang baik dari instruktur
  2. Cek dulu komputer yang akan digunakan , jika ada masalah langsung hubungi instruktur
  3. Perhatikan dengan seksama dan jangan menggunakan komputer dulu sebelum di beri instruksi, agar bisa mengerti
  4. Catat hal-hal penting yang instruktur sampaikan
  5. Langsung kerjakan tugas evaluasi setelah pulang dari APLINET                                       sumber: klik disini

Tentang Saya


TENTANG SAYA

Inilah cerita hidupku, tentang keluargaku, sahabatku, dan semua orang-orang terdekatku. Aku dan cerita hidupku selama ini mungkin tidaklah jauh berbeda dengan anak-anak lain pada umumnya. Tapi pada setiap cerita setiap orang pastilah ada cerita menariknya masing-masing dan mungkin juga dengan ceritaku ini.

Aku bukanlah dari anak oragng berada (tapi cukup buat hidup sehari_hari). Aku juga bukanlah anak manja (hanya saja disayang orang tua, hehe). Tak jadi masalah jika tak memiliki harta melimpah asal kita dekat keluarga, karena keluarga bagiku adalah harta tak ternilai. Tuhan menitipkanku pada ayah ibu yang sangat baik dan aku memiliki saudara-saudara yang selalu hangat didalam keluarga kami. Ayah dan Ibuku dikaruniai 4 orang anak dan aku adalah anak ke-2 nya.

Aku bersekolah disekolah-sekolah dekat rumah (hanya 8km dari sekolah -___-) tapi aku dapat sampai sekolah dengan cepat. Karena daerah rumahku adalah daerah kota Bondowoso yang pemukimannya bisa dibilang sedikit dan sepi jadi sangat tidak mungkin untuk terjadi macet. Tapi sekarang aku sedang beradaptasi di kota berbeda karena aku sedang menuntut ilmu di kota Malang jadi di kota yang sekarang aku tinggali di daerah dekat kampus agar lebih cepat sampai.

Mungkin hanya itu saja yang ingin aku bagi dengan kalian teman, dan terimakasih.

Perkembangan Teknologi

Perkembangan Teknologi Informasi Saat Ini

Dulu manusia telah mengenal yang namanya teknologi. Namun tentunya teknologi dahulu jauh berbeda dengan teknologi yang saat ini. Contohnya saja mesin tik, dulunya mesin ini digunakan orang-orang untuk membuat dokumen. Namun karena adanya teknologi, sehingga memaksa mesin tik untuk menyudahi jamannya dan digantikan dengan adanya komputer yang lebih efisien.
Selain itu, dulunya manusia pernah mengkonsep sebuah ide atau imajinasi. Namun karena kurangnya teknologi yang ada pada jaman itu, akhirnya konsep itu tak terlaksana. Contohnya saja, pada jaman dahulu manusia membuat konsep agar orang yang berada di tempat yang berjauhan, dapat merapatkan sesuatu atau bertemu. Namun karena dulunya tidak ada Teknologi yang seperti itu, maka hingga dia meninggal, konsep tersebut belum terlaksana. Namun karena jaman sekarang sudah ada teknologi yang seperti itu, sehingga sekarang ada teknologi yang menyerupai konsep tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa Perkembangan teknologi informasi pada saat ini maju sangat pesat dari abad ke 19, menuju abad ke 20. Dapat diprediksikan bahwa abad ke 21 akan mempunyai perkembangan teknologi yang lebih mutakhir yang akan lebih bermanfaat bagi manusia.

Dampak Perkembangan Teknologi Informasi

Dengan hadirnya perkembangan Teknologi Informasi ini, tentunya semua faktor memiliki dampak positif dan negatif yang bisa berdampak dalam kehidupan kita. Kemajuan teknologi televisi, Handphone, internet dapat berdampak sangat besar bagi kehidupan kita.

Dampak Positif Perkembangan Teknologi Informasi

1. Dapat Menjangkau Lebih Jauh Dengan adanya internet, kita dapat menjangkau lebih jauh di semua belahan dunia. Contohnya saja kita berjualan, kita dapat menjangkau seluruh Indonesia, atau bahkan mancanegara untuk memperjualbelikan produk kita.
2. Menemukan Lebih Cepat Dalam dunia pendidikan tentunya kita tidak dapat hanya mengandalkan guru saja. Oleh karena itu, kita dapat memanfaatkan internet untuk mencari hal apapun yang berhubungan dengan pendidikan. Selain itu, pengajar juga dapat menerapkan konsep belajar yang kreatif dan atraktif.

Dampak Negatif Perkembangan Teknologi Informasi

1. Mudahnya Akses Pornografi Tidak dapat dipungkiri, dengan bebasnya akses internet sekarang. Dapat memudahkan terjadinya pornografi. Seperti akses video porno, jual beli film porno, hingga terjadinya aksi porno. Ini yang masih menjadi PR pemerintah untuk menghentikan pornografi ini.
2. Menjadikan Malas Adalah satu dampak yang paling besar dalam dunia pendidikan adalah menjadikan pelajar malas untuk mengerjakan tugas. Karena dengan adanya internet, pelajar akan dimanjakan dengan komputer. Pelajar akan lebih senang di depan komputer, daripada mengerjakan tugas mereka.

sumber: klik disini

Fakultas Akuntansi

Informasi Umum
Jurusan akuntansi UMM bertujuan menghasilkan sarjana ekonomi yang mempunyai kompetensi di bidang akuntansi yang mampu mengelola aktivitas keuangan organisasi serta memiliki kemampuan mengendalikan dan menganalisis informasi keuangan organisasi bisnis maupun sektor publik. Jurusan ini berstatus Terakreditasi “A”.
Kurikulum dirancang ke dalam konsentrasi bidang ilmu antara lain: Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen, sistem informasi, pengauditan, perpajakan, akuntansi syari'ah, kewirausahaan, dan akuntansi sektor publik. Program studi akuntansi UMM mengembangkan serangkaian aktivitas akademik yang dapat meningkatkan value added mahasiswa dalam berbagai jenis peminatan (brevet pajak, kunjungan perusahaan, magang kerja, workshop akuntansi syari'ah, dan short course manajemen ekspor impor).
Laboratorium akuntansi menjadi basis pelaksanaan praktikum akuntansi perusahaan jasa, dagang, industri, pemeriksaan akuntansi, perpajakan dan metodologi penelitian. Semua praktikum didesain secara manual dan computer-based.
Untuk memperpendek masa studi mahasiswa, program studi akuntansi UMM merancang program 'percepatan' penyusunan skripsi dengan label “Workshop pengayaan penyusunan proposal skripsi”. Program ini telah terbukti berhasil mengantarkan mahasiswa akuntansi untuk menyelesaikan penulisan skripsi dalam waktu rata-rata 4 bulan.
Jaringan alumni program studi akuntansi dan forum-forum alumni dikembangkan sebagai salah satu sumber informasi dan akses ke dunia kerja. Pola ini terbukti dapat memperpendek masa tunggu alumni  memperoleh pekerjaan.
Website: akuntansi.umm.ac.id

sumber: klik disini

Makanan Khas Bondowoso

Manisnya Tape Bondowoso, Belum Ada yang Menandingi
RASANYA kurang lengkap bila ke Bondowoso pulang tidak membawa oleh-oleh berupa tape singkong sebagai makanan khasnya. Sebab, tape Bondowoso sudah punya cita rasa tersendiri. Ini yang membedakan dengan produksi tape dari daerah lain. Bahkan boleh dibilang manisnya tape singkong Bondowoso sampai saat ini belum ada yang bisa menandingi.
Salah satu pembuat tape adalah Mat Rawi, warga Desa Sumber Tengah, Kecamatan Binakal, Bondowoso. Di desa ini Mat Rawi tidak sendiri sebagai pembuat tape, tetapi masih ada empat orang lagi. Dalam satu hari, Mat Rawi bisa memproduksi tape dengan bahan baku singkong sekitar 4 ton. Jumlah itu meningkat pada hari-hari raya seperti Lebaran, misalnya, yang bisa menghabiskan 6 ton singkong.
Harga singkong sebagai bahan tape sekitar Rp1.300/kg. Mahalnya harga singkong karena hams memenuhi kualitas sebagai bahan tape dengan ciri singkong yang besar dan agak kekuningkuningan. Usia singkong juga memengaruhi rasa tape. Singkong muda jelas beda dengan singkong yang sudah tua. “Karni justru mengambil singkong dari daerah Jember yang mutunya lebih bagus karena dipengaruhi keadaan tanahnya yang berpasir,” jelas Gazali, saudara Mat Rawi yang memulai usaha tape sejak tahun 1980-an.
Menurutnya, proses pembuatan tape bagitu mudah sehingga siapa pun bisa menirunya. Tapi soal rasa nanti dulu. Mula-mula singkong dikupas lalu dicuci bersih kemudian dikukus sampai matang. Dari proses pengukusan kemudian singkong didinginkan dengan cara dibiarkan begitu saja sampai betul-betul dingin. Proses selanjutnya peragian. Nah, di sinilah kualitas tape ditentukan, menjadi tape yang manis dan tahan lama atau sebaliknya. Ragi dibelinya dari toko langganannya yang ada di kota Bondowoso.
Setelah diberi ragi proses selanjutnya tape dimasukkan dalam besek berbagai ukuran dengan berat mulai dari 3 ons sampai yang 1 kilogram. Besek pun harus didatangkan dari Trenggalek sementara alas beseknya tidak boleh dari yang berbahan plastik atau mika, karena akan mengurangi aroma tape. Disarankan, sebaiknya alas besek dari daun pisang karena bisa memberi aroma yang harum. Pekerjaan selanjutnya adalah proses pengepakan kemudian memberi lebel dan masa matang tape.
Tape-tape produksi Mat Rawi dipasarkan ke Probolinggo dan Situbondo. Sekali kirim tape-tape itu diangkut dengan menggunakan pikap yang bisa diisi sekitar 25 keranjang. Satu keranjang besar bisa berisi sekitar 100 besek tape.- abi/ryan/tpy

sumber: klik disini